Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Just for Example by Jaya Mulya

Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)



UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM BERBAHASA INGGRIS DENGAN PENDEKATAN 
INDEX CARD MATCH (ICM)”
DI KELAS 9C MTS TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN


Oleh ;
Jaya Mulya, M. Pd.I
GURU BAHASA INGGRIS
MTS TARBIYATUL MUTAALIMIN PAGADEN




KANTOR KEMENTRIAN AGAMA
KABUPATEN SUBANG
2015



Lembar Pengesahan

Kaya Tulis Hasil Penelitian Tindakan Yang Berjudul (Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Berbahasa Inggris Dengan Pendekatan  ”Index Card Match (ICM)” Di Kelas 9C Mts Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden) ini, yang di tulis  oleh Jaya Mulya, M.Pd.I. kami sahkan sebagai karya tulis ilmiah yang menjadi kewajiban penulis untuk melakukannya.


                                                                                 Subang, 15 Agustus 2015
Mengetahui,
Kepala MTs Tarbiyatul Muta’alimin








DRS. HM. SYAMSUDIN Z.
Kepala MTsN Subang









................................................










DAFTAR ISI sementara
Lembar Identitas …………………………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
Abstrak ………………………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………………….
Daftar Tabel …………………………………………………………………………  
Daftar Gambar ………………………………………………………………………
I.        PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………..
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………..
1.4. Hipotesis Tindakan …………………………………………………………
II.      KAJIAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write ……. ……………………………
2.2. Belajar dalam Kelompok Kecil (Cooperative Learning) ……..………...…
III.    PELAKSANAAN PENELITIAN
            Lokasi dan waktu penelitian ……………………………………………..…
            Faktor yang Diteliti …………………………………………………………
            Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………..
IV.    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            Hasil Penelitian ………………………………………………………..……
            Pembahasan   ……………………………………………………………….
V.      SIMPULAN DAN SARAN
            Simpulan ……………………………………………………………………
            Saran ………………………………………………………………..………
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….…
Lampiran   ……………………………………………………………………. …...
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kita adalah termasuk binatang yang berakal yang bisa berbahasa sebagai mana yang terkandung dalam Al-Quran al-insan hayawanun nathiq” (manusia adalah hewan yang berbahasa) dengan demikian belajar atau pendidikan menjadi hal yang harus dipenuhi dalam kehidupan terutama dia harus bisa mmberikan informasi dan menerima informasi. Selain itu pendidikan merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembentuk sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang sangat besar.
Hal ini diakui oleh semua orang kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan kita, menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Mesti diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun prasarananya. Dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah 2 bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu dari mana mesti diawali.
Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan, salah satunya adalah pembaharuan metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sewaktu mengajar. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru/pendidik dapat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Apabila metode yang digunakan kurang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran, siswa pun menjadi malas untuk memperhatikannya. Dengan begitu, alhasil siswa kurang bisa menangkap dan memahami materi dengan baik. Hal ini pastinya dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa. Siswa yang kurang mampu memahami suatu materi pembelajaran, maka siswa tersebut juga kurang mampu dalam mengerjakan evaluasi belajar (ujian). Dengan pembaharuan metode pembelajaran ini diharapkan siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, mudah dalam memahami mata pelajaran, serta mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden. peneliti melakukan observasi terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas 9C yang mana ia kelihatannya kurang minat untuk belajar bahasa inggris di kelas hingga mereka mendapatkan nilai di bawah standar. Maka diliha dari prestasi siswa dan guru juga ingin belajar bagaimana cara menyampaikan pelajaran menggunakan metode index card match yang tepat dan menyenangkan. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, siswa mampu memahami materi yang disampaikan, dan siswa juga tidak merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil belajar 25 siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan harian mata pelajaran sekitar 56% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu dengan nilai KKM seharusnya di atas 5,00. Dengan nilai tertinggi 81, nilai terendah 37, dan nilai rata-rata 54. Hasil belajar tersebut mungkin sudah tergolong cukup, karena dari setengah jumlah siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Tetapi, dari guru mata pelajaran sendiri menginginkan agar semua siswa mampu mencapai ketuntasan belajar. Dengan metode pembelajaran yang berbeda, menarik minat siswa, serta menyenangkan dari pembelajaran yang biasa dilakukan. Karena strategi pembelajaran yang diterapkan guru cenderung tetap yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan konsep pemahaman materi kurang.1 Pada pengajaran konvensional guru berdiri di depan kelas mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas. Sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan yang mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep materi matematika siswa.
Harapan besar Metode Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM). Metode Belajar Aktif Tipe Index Card Match merupakan metode pengulangan (peninjauan kembali) materi, sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Dalam metode pembelajaran ini siswa dituntut untuk menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu indeks, di mana kartu indeks terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya.
Metode pembelajaran ini mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam belajar matematika. Berdasarkan uraian di atas, masalah ini penting untuk diteliti sehingga peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul: (Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Berbahasa Inggris Dengan Pendekatan  ”Index Card Match (ICM)” Di Kelas 9C Mts Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden)
Itulah latar belakang menulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan harapan dapat meningkatkan minat dan bakat peserta didik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalahdi atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut;
1.      Bagaimana strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran Bahasa inggris di siswa kelas 9C MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden?
2.      Apakah  strategi index kard match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 9C pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
3.      Apakah metode tersebut dapat meningkatkan  terhadap minat dan bakat siswa dengan

C.     Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui prestasi belajar Bahasa Inggis siswa kelas 9C di  MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden melalui   penerapan metode pembelajaran Active Learning Index Card Match”.
2.       Mengetahui pelaksanaan penerapan metode pembelajaran “Index Card Match” di kelas 9C di  MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden.
3.       Mengetahui prestasi belajar matematika siswa kelas kelas 9C di  MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden setelah penerapan metode pembelajaran “Index Card Match”.

D.     Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.      Siswa 9C khususnya dan umumnya siswa MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Dengan hasil penelitian ini diharapkan 9C di  MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden dapat lebih meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa melalui pemahaman konsep materi pembelajaran yang baik.
2.      Bagi Guru atau teman sejawat
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, melalui metode pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa.

3.      Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep materi pembelajaran, demi meningkat hasil belajar atau
prestasi belajar siswa.

E.     Metode Penelitian
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi.”[1] Dan metode penelitian bisa berbentuk kualitatif kuantitatif.
a.       Pengertian Penelitian kualitatif
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.”[2]
“Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif”[3]
Penelitian kualitatif maka sifatnya menunjukan kualitas yang nyata terhadap obyek yang ditelititi yang berkaitan dengan baik dan buruknya sebuah obyek.
b.      Pengertin PenelitianKuantitatif
“Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.”[4]

Maka dari Tentunya PTK ini cocoknya menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Secara kualitatif sebabnya ada hal yang perlu dipaparkan secara deskriftif kualitatif dan secara kuantitatif sebabnya ada yang perlu di paparkan yang berdasarkan hitungan nilai atau angka yang dapat di hitung.













BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a.      Pengertian Metode Index Card Match
“Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.”[5]
“Pengertian Index Card Match  adalah mencari jodoh kartu tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan”[6] sedangkan menurut ilmuan lain yang di paparkan dalam pembahasannya bahwa pengertian metode ini tidak hanya pertanyaan dan jawaban namun bisa juga sambungan atau uraian yang cocok dengan kalimat sebelumnya, seperti dalam paparan berikut;
“Metode Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011 adalah Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.”[7]
b.      Pembelajaran Index Card Match
Salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran Index Card Match (pencocokan kartu indeks). Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan).[8] Metode Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman[9], salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, metode Index Card Match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta suasana kelas yang harmonis. Silberman14 mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dengan metode Index Card Match ini adalah:
1.      Pada kartu indeks yang terpisah, guru menulis pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Guru membuat kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
2.      Pada kartu yang terpisah, guru menulis jawaban atau masing-masing pertanyaan itu.
3.      Dua kumpulan kartu itu dicampur dan dikocok beberapa kali agar benarbenar tercampur aduk.
4.      Guru memberikan satu kartu untuk setiap siswa. Guru menjelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya.
5.      Guru memerintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, siswa yang berpasangan diperintahkan untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
6.      Bila pasangan yang cocok telah duduk bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.
























BAB III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan perumusan masalah yang akan kita paparkan yaitu
A.    Bagaimana metode/strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran Bahasa inggris di siswa kelas 9C MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden
Metode atau strategi adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai sesuatu . baik yang berhubungan dengan  dengan upaya ilmiah atau upaya lainya maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran obyek  yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Sedangkan pengertian Index Card Match  adalah mencari jodoh dengan menggunakan kartu tanya jawab yang berpasangan dengan kartu yang lainnya atau menjodohkan  kata yang ada hubungannya dengan begitu juga menurut ilmuan lain yang di paparkan dalam pembahasannya bahwa pengertian metode ini tidak hanya pertanyaan dan jawaban namun bisa juga sambungan atau uraian yang cocok dengan kalimat sebelumnya, seperti dalam paparan berikut;
“Metode Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011 adalah Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.
 Dengan materi yang berbeda beda yang harus dipilih oleh siswa sehingga menemukan jawaban atau masalah yang relepan dengan kartu kartu yang lainnya maka bila ada kesalahan dalam menggabungkan kartu tersebut yang menunjukan bahwa hal itu salah. Index Card Match (pencocokan kartu indeks) yang di jadikan sebuah terobosan untuk bermain game di kelas dengan maksud dan tujuan agar menarik minat siswa dalam mempelajari materi ajar hingga materi ajar tidak sengaja dapat diserap siswa setelah melakukan tindakan yang sengaja di buat oleh guru atau pemateri.
Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan). Metode Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Sebagai mana ungkapan sebelumnya, bahwa ada salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, metode Index Card Match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta suasana kelas yang harmonis. Mengulas ulang langkah  langkah-langkah pembelajaran dengan metode Index Card Match yaitu;
a.       Pada kartu indeks yang terpisah, guru menulis pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Guru membuat kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
b.      Pada kartu yang terpisah, guru menulis jawaban atau masing-masing pertanyaan itu.
c.       Dua kumpulan kartu itu dicampur dan dikocok beberapa kali agar benarbenar tercampur aduk.
d.      Guru memberikan satu kartu untuk setiap siswa. Guru menjelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya.
e.       Guru memerintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, siswa yang berpasangan diperintahkan untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
f.       Bila pasangan yang cocok telah duduk bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.
Hal itu semua harus melihat atau melirik krangka awal yang didapatkan ternyata dalam refleksi atau inovasi. Dimana melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa, dimana menimbulkan minat dan upaya guru untuk meningkatkan konpetensinya yang dilakukan dalam tindakan di kelas dimana  salah satunya adalah pembaharuan metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sewaktu mengajar. Dimana hal semcam itu tidak dapat di hindari dari kondisi guru siapapun dimanapun ia mengajar haruslah menemukan metode yang cocok untuknya dalam mengajar,  karena sesungguhnya metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru/pendidik dapat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Jangan sampai metode yang digunakan kurang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran, yang berakibat siswa pun menjadi malas untuk memperhatikannya. Dengan begitu, alhasil siswa kurang bisa menangkap dan memahami materi dengan baik. Hal ini pastinya dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa. Siswa yang kurang mampu memahami suatu materi pembelajaran, maka siswa tersebut juga kurang mampu dalam mengerjakan evaluasi belajar (ujian). Dengan pembaharuan metode pembelajaran ini diharapkan siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, mudah dalam memahami mata pelajaran, serta mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden. peneliti melakukan observasi terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas 9C yang mana ia kelihatannya kurang minat untuk belajar bahasa inggris di kelas hingga mereka mendapatkan nilai di bawah standar. Maka diliha dari prestasi siswa yang merupakan kondisi awal yang mengetuk guru hingga ingin belajar bagaimana cara menyampaikan pelajaran menggunakan metode index card match yang tepat dan menyenangkan.
Kondisi awal ini didapatkan sebuah  hasil belajar 25 siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan harian mata pelajaran sekitar 56% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu dengan nilai KKM seharusnya lebih dari 5,00. Dengan nilai tertinggi 81, nilai terendah 37, dan nilai rata-rata 54. Melihat kondisi ini tentunya solusi bagi guru harus menemukan metode yang cocok dengan siswa maka diduga index card match adalah solusi yang baik untuk mengatasi hal tersebut.
Hasil belajar tersebut mungkin sudah tergolong cukup, karena dari setengah jumlah siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Tetapi, dari guru mata pelajaran sendiri menginginkan agar semua siswa mampu mencapai ketuntasan belajar. Dengan metode pembelajaran yang berbeda, menarik minat siswa, serta menyenangkan dari pembelajaran yang biasa dilakukan. Karena strategi pembelajaran yang diterapkan guru cenderung tetap yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan konsep pemahaman materi kurang.1 Pada pengajaran konvensional guru berdiri di depan kelas mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi yang sedang dibahas. Sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan yang mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep materi bahasa Inggris  siswa.
Hal ini sangat besar hrapannya metode ini akan meningkatkan semangat siswa dengan  metode pengulangan (peninjauan kembali) materi, sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Dalam metode pembelajaran ini siswa dituntut untuk menguasai dan memahami konsep melalui pencarian kartu indeks, di mana kartu indeks terdiri dari dua bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini siswa diminta mencari pasangan dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya.


B.     Apakah  strategi index kard match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 9C pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
Bila kita di tanya apakah sesuatu itu ada peningkatn atau tidanya tentu akan ber kaitan dengan ukuran naik dan turun angka penilaian baik secara kualitatif atau kuantitatif bila berdasarkan kualitatif maka akan kelihatan uangkapan baik, buruknya sesuatu dan apabila yang berkaitan dengan kuantitatif maka akan tergambar angka angka.
“Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya”[10]
Maka kami penulis artikan bahwa kalau ada peningkatan berati dari tadinya di bawah menjadi keatas, dari tadinya kecil jadi besar dan dari tadinya rendah jadi meninggi itu menujukan adanya peningkatan atau signipikan
Maka kita melirik hasil refleksi  sebelumnya yaitu ebelum menggunakan metode penelitian yang kita laksanakan lalu kemudian melirik hasil setelah pelaksanaan siklus awal atau siklus pertama penelitiantindakan kelas
1.      Kondisi Awal
Siswa kurang mampu mencerna materi ajar dikarenakan kurang minatnya belajr Bahasa Inggris hingga mereka mendapatkan nilai yang tidak memuaskan seperti di gambarkan sebelumnya
Dari hasil belajar 25 siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan harian mata pelajaran sekitar 56% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu dengan nilai KKM seharusnya di atas 5,00. Dengan nilai tertinggi 81, nilai terendah 37, dan nilai rata-rata 54.
2.      Setelah tindakan
3.      Pada siklus pertama di kondisi anak yang semula belum terlalu siap belajar Bahasa Inggris masuklah dalam tindakan tersebut melalui kegiatan awal perencanaan, pelaksanaan, inovasi, refleksi. Ternyata anak sudah terpengaruh dan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menunjukan ketidak jenuhan dan mengalami peningkatan dalam penyerapan materi terlihat dari raut muka mereka yang udah tidak jenuh lagi dan meminta kelanjutan materi yang ingin di samakan.
4.      Pada siklus kedua anak sudah merasa bahwa pelajaran bahasa udah tidak menjenuhkan dan siklus kedua berjalan dengan lancar

5.      Kondisi Akhir
Sudah kelihatan bahwa ketuntasan mengajar dalam bahasa inggris hingga nilai yang mereka dapatkan 90 % memuaskan
C.     Apakah metode tersebut dapat meningkatkan  terhadap minat dan bakat siswa dengan
Tentunya kalau melihat pembahasan di atas hal tersebut menujukan mahwa metode index card match dapat meningkatkan minat dan bakat anak dalam belajar bahasa Inggris di Kls 9C MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden

BAB IV
PEBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari pengamtan siklus kesiklus di atas ternya “upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbahasa inggris dengan pendekatan  ”index card match (ICM)” Di kelas 9c mts tarbiyatul muta’alimin pagaden kalau sebelumnua hanya 56 % yang berhasil dan kemudian setelah melaksanakan
Metode index card match (ICM)” hasil akhir hingga 90 % maka  hal terebut menunjukan adanya korelasi antara upaya guru memngajar dalam Bahasa Inggris dengan metode  yang di gunakan.

BAB IV
KESIMPULAN
1.      Sedangkan pengertian Index Card Match  adalah mencari jodoh dengan menggunakan kartu tanya jawab yang berpasangan dengan kartu yang lainnya atau menjodohkan  kata yang ada hubungannya.
2.      Metode Index Card Match dapat meningkatkan nilai siswa dengan kenaikan dari 56% ke 90%
3.      Metode ini dapat meningkatkan minat dan bakat siswa dalam belajar Bahasa Inggris



[1] http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html
[2] https://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/metode-penelitian-kualitaif-sistematika-penelitian-kualitatif/
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Metode
[6] https://pinarac.wordpress.com/2012/04/06/metode-index-card-match/
[7] Dedi Kresnato’s , https://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-card-match/
[8] Melvin L. Silberman, Active Learning,. hal. 250.
[9] Ibid., hal. 249.
[10] http://www.Duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bahasa Inggris kls 9 Text "Legend of Lake Batur" by jaya mulya

PROGRAM KERJA GERAKAN PRAMUKA MTs TARBIYATUL MUTA’ALIMIN