Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Just for Example by Jaya Mulya
Laporan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM BERBAHASA INGGRIS DENGAN
PENDEKATAN
”INDEX CARD MATCH (ICM)”
DI
KELAS 9C MTS TARBIYATUL MUTA’ALIMIN PAGADEN
Oleh
;
Jaya
Mulya, M. Pd.I
GURU
BAHASA INGGRIS
MTS
TARBIYATUL MUTAALIMIN PAGADEN
KANTOR
KEMENTRIAN AGAMA
KABUPATEN
SUBANG
2015
Lembar Pengesahan
Kaya
Tulis Hasil Penelitian Tindakan Yang Berjudul (Upaya Meningkatkan Kemampuan
Peserta Didik Dalam Berbahasa Inggris Dengan Pendekatan ”Index Card Match (ICM)” Di Kelas 9C Mts
Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden) ini, yang di tulis oleh Jaya
Mulya, M.Pd.I. kami sahkan sebagai karya tulis ilmiah yang menjadi
kewajiban penulis untuk melakukannya.
Subang, 15 Agustus 2015
Mengetahui,
Kepala MTs
Tarbiyatul Muta’alimin
DRS. HM.
SYAMSUDIN Z.
|
Kepala MTsN
Subang
................................................
|
DAFTAR
ISI sementara
Lembar Identitas
…………………………………………………………………….
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
Abstrak ………………………………………………………………………………
Daftar Isi
…………………………………………………………………………….
Daftar Tabel
…………………………………………………………………………
Daftar Gambar
………………………………………………………………………
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah ……………………………………………………
1.2.
Rumusan Masalah …………………………………………………………..
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………..
1.4.
Hipotesis Tindakan …………………………………………………………
II.
KAJIAN PUSTAKA
2.1.
Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write
……. ……………………………
2.2.
Belajar dalam Kelompok Kecil (Cooperative
Learning) ……..………...…
III.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Lokasi dan waktu penelitian ……………………………………………..…
Faktor yang Diteliti …………………………………………………………
Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………..
IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian ………………………………………………………..……
Pembahasan
……………………………………………………………….
V.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan ……………………………………………………………………
Saran ………………………………………………………………..………
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………….…
Lampiran ……………………………………………………………………. …...
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kita adalah termasuk binatang yang berakal yang bisa berbahasa sebagai
mana yang terkandung dalam Al-Quran “al-insan hayawanun
nathiq” (manusia adalah hewan yang berbahasa) dengan demikian belajar atau
pendidikan menjadi hal yang harus dipenuhi dalam kehidupan terutama dia harus
bisa mmberikan informasi dan menerima informasi. Selain itu pendidikan
merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembentuk sumber daya manusia yang
bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan sangat
dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung. Pendidikan adalah investasi
jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang sangat besar.
Hal ini diakui oleh
semua orang kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan kita, menaruh harapan
besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari
sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Mesti
diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus
ditata, disiapkan, dan diberikan sarana maupun prasarananya. Dalam arti modal
material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada
problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika
ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah 2 bagaikan sebuah
mata rantai yang melingkar dan tidak tahu dari mana mesti diawali.
Melihat kondisi
rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan,
salah satunya adalah pembaharuan metode pembelajaran yang digunakan oleh
pendidik sewaktu mengajar. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode pembelajaran
yang digunakan oleh seorang guru/pendidik dapat mempengaruhi minat dan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Apabila metode yang digunakan
kurang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran, siswa pun menjadi malas untuk
memperhatikannya. Dengan begitu, alhasil siswa kurang bisa menangkap dan
memahami materi dengan baik. Hal ini pastinya dapat mempengaruhi hasil belajar
atau prestasi siswa. Siswa yang kurang mampu memahami suatu materi
pembelajaran, maka siswa tersebut juga kurang mampu dalam mengerjakan evaluasi
belajar (ujian). Dengan pembaharuan metode pembelajaran ini diharapkan siswa
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, mudah dalam memahami mata
pelajaran, serta mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Berdasarkan
observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Tarbiyatul Muta’alimin
Pagaden. peneliti melakukan observasi terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris di
kelas 9C yang mana ia kelihatannya kurang minat untuk belajar bahasa inggris di
kelas hingga mereka mendapatkan nilai di bawah standar. Maka diliha dari prestasi
siswa dan guru juga ingin belajar bagaimana cara menyampaikan pelajaran
menggunakan metode index card match yang tepat dan menyenangkan. Agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan optimal, siswa mampu memahami materi yang
disampaikan, dan siswa juga tidak merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran. Dari hasil belajar 25 siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti
ulangan harian mata pelajaran sekitar 56% dari jumlah siswa telah mencapai
ketuntasan belajar, yaitu dengan nilai KKM seharusnya di atas 5,00. Dengan
nilai tertinggi 81, nilai terendah 37, dan nilai rata-rata 54. Hasil belajar
tersebut mungkin sudah tergolong cukup, karena dari setengah jumlah siswa sudah
mencapai ketuntasan belajar. Tetapi, dari guru mata pelajaran sendiri menginginkan
agar semua siswa mampu mencapai ketuntasan belajar. Dengan metode pembelajaran
yang berbeda, menarik minat siswa, serta menyenangkan dari pembelajaran yang
biasa dilakukan. Karena strategi pembelajaran yang diterapkan guru cenderung
tetap yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan
konsep pemahaman materi kurang.1 Pada pengajaran konvensional guru berdiri di
depan kelas mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang
lebar tentang materi yang sedang dibahas. Sedangkan siswa hanya sebagai objek
pasif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa
yang belajar secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga
menimbulkan kebosanan yang mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep materi matematika
siswa.
Harapan besar Metode
Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM). Metode Belajar Aktif Tipe Index
Card Match merupakan metode pengulangan (peninjauan kembali) materi,
sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya. Dalam
metode pembelajaran ini siswa dituntut untuk menguasai dan memahami konsep
melalui pencarian kartu indeks, di mana kartu indeks terdiri dari dua bagian
yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk
memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini siswa diminta mencari pasangan dari
kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang
memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya.
Metode pembelajaran ini
mengandung unsur permainan sehingga diharapkan siswa tidak bosan dalam belajar
matematika. Berdasarkan uraian di atas, masalah ini penting untuk diteliti
sehingga peneliti termotivasi untuk mengadakan penelitian dengan judul: (Upaya
Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Berbahasa Inggris Dengan
Pendekatan ”Index Card Match (ICM)” Di
Kelas 9C Mts Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden)
Itulah latar belakang
menulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan harapan dapat meningkatkan
minat dan bakat peserta didik.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah dan pembatasan masalahdi atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut;
1.
Bagaimana strategi pembelajaran index
card match pada mata pelajaran Bahasa inggris di siswa kelas 9C MTs Tarbiyatul
Muta’alimin Pagaden?
2.
Apakah strategi index kard match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas 9C pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
3.
Apakah metode tersebut dapat
meningkatkan terhadap minat dan bakat
siswa dengan
C.
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui prestasi belajar Bahasa
Inggis siswa
kelas 9C di MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden
melalui penerapan metode pembelajaran Active
Learning “Index Card Match”.
2.
Mengetahui pelaksanaan penerapan metode
pembelajaran “Index Card Match” di kelas 9C di MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden.
3.
Mengetahui prestasi belajar matematika siswa
kelas kelas 9C di
MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden setelah penerapan
metode pembelajaran “Index Card Match”.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Siswa 9C khususnya dan umumnya siswa MTs
Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Dengan hasil penelitian ini
diharapkan 9C di MTs
Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden dapat lebih meningkatkan hasil
belajar atau prestasi belajar siswa melalui pemahaman konsep materi
pembelajaran yang baik.
2.
Bagi Guru atau teman sejawat
Sebagai
bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya, melalui
metode pembelajaran yang tepat dan menarik minat siswa.
3.
Siswa
Sebagai
bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep materi
pembelajaran, demi meningkat hasil belajar atau
prestasi
belajar siswa.
E.
Metode
Penelitian
“Metode
penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan
pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan
ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi.”[1]
Dan metode penelitian bisa berbentuk kualitatif kuantitatif.
a.
Pengertian Penelitian kualitatif
“Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu
melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang
peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan
penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk
memahami dunia psikologi dan realitas sosial.”[2]
“Penelitian
kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif”[3]
Penelitian kualitatif maka sifatnya menunjukan
kualitas yang nyata terhadap obyek yang ditelititi yang berkaitan dengan baik
dan buruknya sebuah obyek.
b.
Pengertin
PenelitianKuantitatif
“Penelitian
kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang
sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.”[4]
Maka
dari Tentunya PTK ini cocoknya menggunakan penelitian kualitatif dan
kuantitatif.
Secara
kualitatif sebabnya ada hal yang perlu dipaparkan secara deskriftif kualitatif dan
secara kuantitatif sebabnya ada yang perlu di paparkan yang berdasarkan
hitungan nilai atau angka yang dapat di hitung.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
a. Pengertian Metode Index Card Match
“Metode
berasal dari Bahasa Yunani
methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan
upaya ilmiah,
maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan,
atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.”[5]
“Pengertian Index Card Match adalah mencari
jodoh kartu tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan”[6]
sedangkan menurut ilmuan lain yang di paparkan dalam pembahasannya bahwa
pengertian metode ini tidak hanya pertanyaan dan jawaban namun bisa juga
sambungan atau uraian yang cocok dengan kalimat sebelumnya, seperti dalam
paparan berikut;
“Metode
Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011
adalah Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja
sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada
di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.”[7]
Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.”[7]
b. Pembelajaran Index Card Match
Salah satu bentuk strategi pembelajaran
aktif adalah metode pembelajaran Index Card Match (pencocokan kartu
indeks). Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari
belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi
pengulangan).[8]
Metode Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat
kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan
mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban
atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak
informasi kepada siswa agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran
dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan
pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana
materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk
mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan Silberman[9], salah
satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran
adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah
dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih
melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. cara
yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran
adalah
dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang
telah
dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali
lebih
melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak.
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam
belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, metode Index
Card Match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara
guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang
intensif serta suasana kelas yang harmonis. Silberman14
mengemukakan
langkah-langkah pembelajaran dengan metode Index Card Match ini adalah:
1.
Pada kartu indeks yang terpisah, guru
menulis pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Guru membuat kartu
pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
2.
Pada kartu yang terpisah, guru menulis
jawaban atau masing-masing pertanyaan itu.
3.
Dua kumpulan kartu itu dicampur dan
dikocok beberapa kali agar benarbenar tercampur aduk.
4.
Guru memberikan satu kartu untuk setiap
siswa. Guru menjelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa
mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya.
5.
Guru memerintahkan siswa untuk mencari
kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, siswa yang berpasangan
diperintahkan untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk
tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
6.
Bila pasangan yang cocok telah duduk
bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan
untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan
menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.
BAB
III
PEMBAHASAN
Sesuai dengan perumusan
masalah yang akan kita paparkan yaitu
A. Bagaimana
metode/strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran Bahasa
inggris di siswa kelas 9C MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden
Metode
atau strategi adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai sesuatu . baik
yang berhubungan dengan dengan upaya ilmiah
atau upaya lainya maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran obyek
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti
sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat
sesuatu.
Sedangkan pengertian Index Card
Match adalah mencari jodoh dengan menggunakan kartu tanya jawab yang
berpasangan dengan kartu yang lainnya atau menjodohkan kata yang ada hubungannya dengan begitu juga menurut
ilmuan lain yang di paparkan dalam pembahasannya bahwa pengertian metode ini
tidak hanya pertanyaan dan jawaban namun bisa juga sambungan atau uraian yang
cocok dengan kalimat sebelumnya, seperti dalam paparan berikut;
“Metode
Index Card Match Menurut Marwan, Bona.2011
adalah Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja
sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada
di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Dalam
metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak,
mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa
bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir
keras.
Dengan materi yang berbeda beda yang harus
dipilih oleh siswa sehingga menemukan jawaban atau masalah yang relepan dengan
kartu kartu yang lainnya maka bila ada kesalahan dalam menggabungkan kartu
tersebut yang menunjukan bahwa hal itu salah. Index Card
Match (pencocokan kartu indeks) yang di jadikan sebuah terobosan untuk
bermain game di kelas dengan maksud dan tujuan agar menarik minat siswa dalam
mempelajari materi ajar hingga materi ajar tidak sengaja dapat diserap siswa
setelah melakukan tindakan yang sengaja di buat oleh guru atau pemateri.
Index
Card Match adalah salah satu teknik instruksional
dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis
(strategi pengulangan). Metode Index Card Match ini berhubungan dengan
cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji
pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan
kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar
mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi ataupun topik
dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru
terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat
waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa.
Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review
untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Sebagai
mana ungkapan sebelumnya, bahwa ada salah satu cara yang
pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan
mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi
yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam
pikiran daripada materi yang tidak. cara yang pasti untuk
membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah
dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang
telah
dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali
lebih
melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak.
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan
menggunakan metode Index Card Match akan lebih aktif dan bergairah dalam
belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, metode Index
Card Match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara
guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang
intensif serta suasana kelas yang harmonis. Mengulas ulang langkah
langkah-langkah pembelajaran dengan metode Index
Card Match yaitu;
a.
Pada kartu indeks yang terpisah, guru
menulis pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Guru membuat kartu
pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
b.
Pada kartu yang terpisah, guru menulis
jawaban atau masing-masing pertanyaan itu.
c.
Dua kumpulan kartu itu dicampur dan
dikocok beberapa kali agar benarbenar tercampur aduk.
d.
Guru memberikan satu kartu untuk setiap
siswa. Guru menjelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa
mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya.
e.
Guru memerintahkan siswa untuk mencari
kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, siswa yang berpasangan
diperintahkan untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk
tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
f.
Bila pasangan yang cocok telah duduk
bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan
untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan
menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.
Hal itu semua harus
melihat atau melirik krangka awal yang didapatkan ternyata dalam refleksi atau
inovasi. Dimana melihat kondisi rendahnya prestasi atau
hasil belajar siswa, dimana menimbulkan minat dan upaya guru untuk meningkatkan
konpetensinya yang dilakukan dalam tindakan di kelas dimana salah satunya adalah pembaharuan metode
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sewaktu mengajar. Dimana hal semcam
itu tidak dapat di hindari dari kondisi guru siapapun dimanapun ia mengajar
haruslah menemukan metode yang cocok untuknya dalam mengajar, karena sesungguhnya metode pembelajaran yang
digunakan oleh seorang guru/pendidik dapat mempengaruhi minat dan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Jangan sampai metode
yang digunakan kurang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran, yang berakibat
siswa pun menjadi malas untuk memperhatikannya. Dengan begitu, alhasil siswa
kurang bisa menangkap dan memahami materi dengan baik. Hal ini pastinya dapat
mempengaruhi hasil belajar atau prestasi siswa. Siswa yang kurang mampu
memahami suatu materi pembelajaran, maka siswa tersebut juga kurang mampu dalam
mengerjakan evaluasi belajar (ujian). Dengan pembaharuan metode pembelajaran
ini diharapkan siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, mudah
dalam memahami mata pelajaran, serta mampu meningkatkan hasil belajar atau
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan observasi
awal yang dilakukan oleh peneliti di MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden. peneliti
melakukan observasi terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas 9C yang
mana ia kelihatannya kurang minat untuk belajar bahasa inggris di kelas hingga
mereka mendapatkan nilai di bawah standar. Maka diliha dari prestasi siswa yang
merupakan kondisi awal yang mengetuk guru hingga ingin belajar bagaimana cara menyampaikan
pelajaran menggunakan metode index card match yang tepat dan menyenangkan.
Kondisi awal ini
didapatkan sebuah hasil belajar 25 siswa
dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan harian mata pelajaran sekitar 56%
dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar, yaitu dengan nilai KKM seharusnya
lebih dari 5,00. Dengan nilai tertinggi 81, nilai terendah 37, dan nilai
rata-rata 54. Melihat kondisi ini tentunya solusi bagi guru harus menemukan
metode yang cocok dengan siswa maka diduga index card match adalah solusi yang
baik untuk mengatasi hal tersebut.
Hasil belajar tersebut
mungkin sudah tergolong cukup, karena dari setengah jumlah siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar. Tetapi, dari guru mata pelajaran sendiri menginginkan agar
semua siswa mampu mencapai ketuntasan belajar. Dengan metode pembelajaran yang
berbeda, menarik minat siswa, serta menyenangkan dari pembelajaran yang biasa
dilakukan. Karena strategi pembelajaran yang diterapkan guru cenderung tetap
yakni pengajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan konsep
pemahaman materi kurang.1 Pada pengajaran konvensional guru berdiri di depan
kelas mendominasi seluruh kegiatan pembelajaran dan berceramah panjang lebar tentang
materi yang sedang dibahas. Sedangkan siswa hanya sebagai objek pasif dalam
kegiatan pembelajaran tersebut. Keadaan seperti ini membuat siswa yang belajar
secara individu kurang melibatkan interaksi sosial sehingga menimbulkan kebosanan
yang mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep materi bahasa Inggris siswa.
Hal ini sangat besar
hrapannya metode ini akan meningkatkan semangat siswa dengan metode pengulangan (peninjauan kembali)
materi, sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang telah dipelajarinya.
Dalam metode pembelajaran ini siswa dituntut untuk menguasai dan memahami
konsep melalui pencarian kartu indeks, di mana kartu indeks terdiri dari dua
bagian yaitu kartu soal dan kartu jawaban. Setiap siswa memiliki kesempatan
untuk memperoleh satu buah kartu. Dalam hal ini siswa diminta mencari pasangan
dari kartu yang diperolehnya. Siswa yang mendapat kartu soal mencari siswa yang
memiliki kartu jawaban, demikian sebaliknya.
B.
Apakah
strategi index kard match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
9C pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
Bila
kita di tanya apakah sesuatu itu ada peningkatn atau tidanya tentu akan ber
kaitan dengan ukuran naik dan turun angka penilaian baik secara kualitatif atau
kuantitatif bila berdasarkan kualitatif maka akan kelihatan uangkapan baik,
buruknya sesuatu dan apabila yang berkaitan dengan kuantitatif maka akan
tergambar angka angka.
“Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari
sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat,
taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas
maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya”[10]
Maka kami penulis artikan bahwa kalau ada
peningkatan berati dari tadinya di bawah menjadi keatas, dari tadinya kecil
jadi besar dan dari tadinya rendah jadi meninggi itu menujukan adanya peningkatan
atau signipikan
Maka kita melirik hasil refleksi sebelumnya yaitu ebelum menggunakan metode
penelitian yang kita laksanakan lalu kemudian melirik hasil setelah pelaksanaan
siklus awal atau siklus pertama penelitiantindakan kelas
1. Kondisi Awal
Siswa kurang mampu mencerna materi ajar
dikarenakan kurang minatnya belajr Bahasa Inggris hingga mereka mendapatkan
nilai yang tidak memuaskan seperti di gambarkan sebelumnya
Dari
hasil belajar 25 siswa dalam satu kelas yang telah mengikuti ulangan harian
mata pelajaran sekitar 56% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar,
yaitu dengan nilai KKM seharusnya di atas 5,00. Dengan nilai tertinggi 81,
nilai terendah 37, dan nilai rata-rata 54.
2. Setelah
tindakan
3. Pada
siklus pertama di kondisi anak yang semula belum terlalu siap belajar Bahasa
Inggris masuklah dalam tindakan tersebut melalui kegiatan awal perencanaan,
pelaksanaan, inovasi, refleksi. Ternyata anak sudah terpengaruh dan aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan menunjukan ketidak jenuhan dan mengalami peningkatan
dalam penyerapan materi terlihat dari raut muka mereka yang udah tidak jenuh
lagi dan meminta kelanjutan materi yang ingin di samakan.
4. Pada
siklus kedua anak sudah merasa bahwa pelajaran bahasa udah tidak menjenuhkan
dan siklus kedua berjalan dengan lancar
5. Kondisi
Akhir
Sudah
kelihatan bahwa ketuntasan mengajar dalam bahasa inggris hingga nilai yang
mereka dapatkan 90 % memuaskan
C.
Apakah metode tersebut dapat
meningkatkan terhadap minat dan bakat
siswa dengan
Tentunya
kalau melihat pembahasan di atas hal tersebut menujukan mahwa metode index card
match dapat meningkatkan minat dan bakat anak dalam belajar bahasa Inggris di
Kls 9C MTs Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden
BAB
IV
PEBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Dari pengamtan siklus
kesiklus di atas ternya “upaya meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam berbahasa inggris dengan pendekatan
”index card match (ICM)” Di
kelas 9c mts tarbiyatul muta’alimin pagaden kalau sebelumnua hanya 56 % yang
berhasil dan kemudian setelah melaksanakan
Metode ”index card match (ICM)” hasil akhir
hingga 90 % maka hal terebut menunjukan
adanya korelasi antara upaya guru memngajar dalam Bahasa Inggris dengan
metode yang di gunakan.
BAB
IV
KESIMPULAN
1.
Sedangkan
pengertian Index Card Match adalah mencari jodoh dengan
menggunakan kartu tanya jawab yang berpasangan dengan kartu yang lainnya atau
menjodohkan kata yang ada hubungannya.
2.
Metode
Index Card Match dapat
meningkatkan nilai siswa dengan kenaikan dari 56% ke 90%
3.
Metode
ini dapat meningkatkan minat dan bakat siswa dalam belajar Bahasa Inggris
[1] http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html
[2] https://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/metode-penelitian-kualitaif-sistematika-penelitian-kualitatif/
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Metode
[6] https://pinarac.wordpress.com/2012/04/06/metode-index-card-match/
[7]
Dedi Kresnato’s , https://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-card-match/
[8] Melvin L.
Silberman, Active Learning,. hal. 250.
[10] http://www.Duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli/
Komentar
Posting Komentar